KELOMPOK 10
ANGGOTA :
1.
ARCHITA FERINA SETIANING (11211043)
2.
EVA YULIANINGSIH (12211524)
3.
NIA NURYANTI (15211153)
BAB 9
BISNIS DAN
PERLINDUNGAN KONSUMEN
1.
Hubungan Produsen Konsumen
Proses interaksi yang
terjadi di pasar mengakibatkan perputaran uang antar konsumen dan produsen
berjalan dengan lancar. Rumah tangga konsumen memperoleh uang pada pasar faktor
produksi, sementara rumah tangga produsen memperoleh uang melalui penjualan
barang dan jasa. Kondisi ini disebut sebagai simbiosis mutualisme antara sektor
rumah tangga perusahaan dan rumah tangga konsumen.Alfred Marshal menyebut bahwa
permintaan akan faktor produksi merupakan turunan ( derived demand ) dari
permintaan akan barang dan jasa yang timbul karena kebutuhan manusia. Besarnya
pendapatan baik produsen maupun konsumen tergantung pada :
1)
Kuantitas faktor
produksi yang digunakan oleh perusahaan
2)
Jumlah barang
dan jasa yang berhasil diciptakan dengan adanya proses produksi.
3)
Tingkat harga
penggunaan yang berlaku, karena faktor produksi juga mempunyai harga yang akan
menjadi biaya produksi bagi perusahaan
Permintaan akan barang
timbul karena individu pada sektor rumah tangga :
a)
Memerlukan
barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b)
Memiliki daya
beli ( pendapatan berupa uang ) yang diperoleh dari penjualan atas factor-faktor
produksi yang dimilikinya ke sektor rumah tangga perusahaan.
2.
Gerakan Konsumen
Gerakan konsumen merupakan
hal sangat penting dalam upaya riil mewujudkan perlindungan konsumen dan
keadilan dalam pasar. Pada prinsipnya sebuah gerakan konsumen diawali dari
kesadaran akan hak dan kewajiban konsumen. Pelanggaran dan tidak terpenuhinya
hak konsumen menjadi sumber utama bagi terjadinya permasalahan/sengketa
konsumen. Ketidakadilan bagi konsumen muncul dalam sengketa konsumen. Kesadaran
akan kondisi ketidakadilan tersebut menjadi salah satu penggerak bagi sebuah
gerakan konsumen guna mewujudkan keadilan pasar. Gerakan konsumen sendiri akan
terwujud jika terbangun solidaritas diantara konsumen. Untuk menuju sebuah
kesadaran kritis dan tumbuhnya rasa solidaritas tersebut memerlukan proses
pendidikan yang terus menerus.
Untuk memperkenalkan
gerakan konsumen tersebut, peserta diharapkan mampu memahami makna dan tujuan
dari gerakan konsumen. Beberapa cara untuk mengetahui dan memahami gerakan
konsumen antara lain dengan memahami istilah-istilah yang seringkali rancu dan
salah kaprah dalam penggunaannya (konsumerisme dengan konsumtivisme) dan
mengetahui sejarah gerakan konsumen di berbagai belahan dunia. Bahwa perlu
dipahami juga bagaimana gerakan konsumen telah pula dilakukan di negara lain
mulai beberapa ratus tahun yang lalu. Peserta
diajak untuk semakin memiliki solidaritas dengan memahami pentingnya sebuah
pengorganisasian masyarakat.
3.
Konsumen Adalah Raja
Konsumen adalah raja.
Berbagai strategi dibuat untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya. Produsen
berlomba-lomba membuat rajanya puas dan loyal menggunakan produk mereka.
Promosi dan program-program yang menarik dibuat untuk memanjakannya. Jumlah
manusia yang ratusan juta, tentu saja mempunyai selera dan kondisi yang
berbeda-beda. Produsen harus pintar membaca perilaku konsumen.
BUAT PRODUK YANG MENGERTI KONSUMEN
Semua konsumen memiliki
keinginan yang sama terhadap sebuah produk. Mereka ingin produk yang
berkualitas, harga terjangkau dan mudah didapat. Kenali mereka kemudian
buat produk yang mereka butuhkan. Untuk mengetahui keinginan mereka lebih
dalam ada beberapa segmen konsumen yang perlu kita ketahui. Segmentasi konsumen
tersebut sebagai berikut:
1)
Konsumen kelas
bawah
Keinginan
konsumen kelas bawah adalah harga yang murah dan mudah didapat. Kualitas produk
bukan menjadi alasan utama mereka membeli sebuah produk. Mereka senang sekali
mendapat produk gratis dan hadiah maka dari itu sering-sering buatlah promosi
dengan memberikan produk gratis dan hadiah.
2)
Konsumen
kelas menengah
Konsumen
kelas ini sudah mengerti pentingnya nilai kualitas. Mereka biasanya memadupadankan
produk yang dipakainya. Misalnya, untuk membeli sabun cuci mereka membeli
produk yang murah meriah tanpa menghiraukan kualitas sedangkan untuk membeli
beras mereka memilih beras yang berkualitas.
3)
Konsumen kelas
atas
Konsumen kelas
ini terbatas tapi memberikan keuntungan yang cukup besar bagi produsen. Mereka
adalah orang-orang mapan yang sangat memperhatikan kualitas semua produk yang
dipakainya. Harga bukan masalah untuk mereka karena kualitas adalah yang paling
utama. Mereka tak segan-segan mengeluarkan uang untuk membeli produk yang
merekan inginkan. Segmen kelas ini menginginkan produk berkualitas, diproduksi
dalam jumlah terbatas dan tentu saja dengan harga yang mahal. Gengsi turut
berperan bagi mereka untuk membeli sebuah produk.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar