KELOMPOK 10
ANGGOTA :
- ARCHITA FERINA SETIANING (11211043)
- EVA YULIANINGSIH (12211524)
- NIA NURYANTI (15211153)
BAB 2
BISNIS DAN ETIKA
1.
Mitos
Bisnis Amoral
Mitos bisnis amoral
mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika
tidak ada hubungan sama sekali. Bisnis tidak punya sangkut paut dengan etika
dan moralitas. Keduanya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain. Etika
justru bertenatangan dengan bisnis yang ketat, maka orang bisnis tidak perlu
memperhatikan himbauan-himbauan, norma-norma dan nilai-nilai moral.
Bisnis memang sering
diibaratkan dengan judi bahkan sudah dianggap sebagai semacam judi atau
permainan penuh persaingan yang ketat. Tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai
sebuah permainan (judi) harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Etika
harus dibedakan dari ilmu empiris, pemberitaan, surat pembaca, dan berbagai
aksi protes yang terjadi dimana-mana untuk mengecam berbagai pelanggaran dalam
kegiatan bisnis, atau mengecam kegiatan bisnis yang tidak baik, menunjukkan
bahwa masih banyak orang dan kelompok masyarakat menghendaki agar bisnis
dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral.
2.
Keutamaannya
Etika Bisnis
a.
Dalam bisnis
modern, para pelaku bisnis dituntut untuk
menjadi orang-orang professional di
bidangnya. Perusahaan yang
unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam
bisnis,manajerial dan financial yang
baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis
yang baik.
b.
Dalam persaingan
bisnis yang sangat ketat, maka konsumen benar-benar raja. Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis.
c.
Dalam sistem
pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi
semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis.
d.
Perusahaan
modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi
demi mendapat keuntungan.
3.
Sasaran
dan Lingkup Etika Bisnis
Tiga
sasaran dan lingkup pokok etika bisnis, yaitu :
1)
Etika
bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah
yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.
2)
Untuk
menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat
luas pemilik asset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar atau praktek bisnis siapa pun juga.
3)
Etika
bisnis juga membicarakan mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis.
4.
Prinsip-prinsip
Etika bisnis
Beberapa prinsip umum
dalam etika bisnis antara lain :
1)
Prinsip Otonomi
Otonomi
adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
2)
Prinsp Kejujuran
Prinsip
ini merupakan prinsip paling problematic karena masih banyak pelaku bisnis yang
mendasarkan kegiatan bisnisnya pada tipu-menipu atau tindakan curang.
3)
Prinsip Keadilan
Yaitu
menuntut setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil
dan sesuai criteria yang rasional obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
4)
Prinsip Saling
Menguntungkan
Yaitu
menuntut agar setiap bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan
semua pihak.
5)
Prinsip
Integritas Moral
Yaitu
dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan
agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik
perusahaan.
5.
Prinsip
Utama Etika Bisnis
Prinsip utama menjaga etika bisnis adalah harus
menjadi pebinis yang baik. Prinsip moral menjadi orang baik itu banyak. Banyak
yang menjadi kesepakatan umum, Artinya, yang memenuhi prinsip moral untuk
komunitas yang lebih besar. Dalam dunia bisnis, ada beberapa prinsip moral
utama agar menjadi pebisnis yang baik.
Pertama, Kejujuran. Ini ad alah landasan dari
kepercayaan, kepercayaan adalah landasan dari bisnis yang sehat. Salah satu
figure yang jelas adalah Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedagang yang maju
karena menjunjung tinggi kejujuran.
Kedua, taat kepada hukum dan aturan di suatu negara.
Ini perlu dipenuhi, salah satunya adalah membayar pajak.
Ketiga, bersedia untuk berbagi. Meski ada
persaingan, tidak berarti harus saling menuduh. Menang dalam bisnis, bukan berarti
membunuh lawan.
Keempat, menjaga lingkungan hidup. Jika pebisnis
peduli pada bisnisnya, maka mereka harus peduli pada lingkungan dan masyarakat
di sekitarnya. Sebab itu menyangkut generasi yang akan datang.
6.
Etos
Kerja
Etos kerja adalah respon yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok, atau masyarakat terhadap kehidupan sesuai dengan
keyakinannya masing-masing. Setiap keyakinan mempunyai sistem nilai dan setiap
orang yang menerima keyakinan tertentu berusaha untuk bertindak sesuai dengan
keyakinannya.
7.
Realisasi
Moral Bisnis
Tiga pandangan yang dianut, yaitu :
a)
Norma etis
berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.
b)
Norma sendirilah
yang paling benar dan tepat.
c)
Tidak ada norma
moral yang perlu diikuti sama sekali.
8.
Pendekatan-pendekatan
Stockholder
a) Kelompok primer
Yaitu
pemilik modal, saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan
pesaing atau rekanan.
b) Kelompok Sekunder
Yaitu pemerintah
setempat, pemerintah asing, kelompok social, media massa, kelompok pendukung,
dan masyarakat
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar