Tugas 3 BHS.INDONESIA 2
1.
Menulis Laporan Ilmiah
Ø Jenis-jenis
laporan
a. Laporan
Lengkap (Monograf)
1) Menjelaskan
proses penelitian secara menyeluruh.
2) Teknik
penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu
yang bersangkutan.
3) Menjelaskan
hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
4) Menjelaskan
(juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
5) Organisasi
laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan
seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b. Artikel
Ilmiah
1) Artikel
ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2) Isi
artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang
obyektif.
3) Artikel
ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam
laporan lengkap.
c. Laporan
Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali
isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa
yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
Ø Ciri-ciri
laporan
1) Ringkas
Dalam laporan yang
ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan
tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
2) Lengkap
Laporan dapat semakin
sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
3) Logis
Laporan dianggap logis
jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang
masuk akal.
4) Sistematis
Laporan dianggap
sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang
berurutan dan saling berhubungan.
Ø Syarat-syarat
pembuatan laporan
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika
memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Penulisannya
berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya.
2) Pembahasan
masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta.
3) Tulisan
harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum.
4) Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan
Istilah (PUPI).
5) Tulisan
disusun dengan metode tertentu.
6) Tulisan
disusun menurut sistem tertentu.
7) Bahasanya
harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak
terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
2.
Rancangan Usulan Penelitian
1)
Manfaat rancangan usulan penelitian
§ Sebagai
kerangka operasional penelitia (blue print).
§ Menegaskan
kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
§ Memperkirakan
penelitian yang akn dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiaanya.
§ Mengetahui
kelemahan hasil penelitian.
Rancangan
penelitian harus memenuhi syarat-syarat sistematis, konsisten dan operasional.
Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan,
metode, dan strategi yang efektif. Langkah kerja dalam rancangan penelitian
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a) Bagian
awal, berisi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian
pustaka, mengidentifikasi variabel, dan menyusun instrumen.
b) Bagian
inti, melaksanakan penelitian, termasuk melakukan observasi, pengambilan data,
dsb.
c) Bagian
akhir, panyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian.
2)
Bentuk dan isi usulan penelitian
Rancangan
usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok
sebagai berikut :
1. Bagian
Awal
·
Judul penelitian yang direncanakan akan
dilakukan.
·
Identitas penyusun rancangan.
·
Tanggal pengajuan rancangan ke Program
Pascasarjana.
2. Bagian
Utama
Bagian utama meliputi :
v Rasional
dari judul yang dipilih.
v Perumusan
masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
v Tujuan
dan kegunaan penelitian.
v Kerangka
pemikiran teoritis.
v Rancangan
hipotesis, jika dipakai.
v Metode
penelitian.
v Hasil
yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi.
v Jadwal
penelitian.
3. Bagian
Akhir
§ Daftar
pustaka sementara.
§ Daftar
riwayat hidup penyusun rancangan.
3)
Contoh usulan penelitian
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pelaksanaan
tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu
organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi non
pemerintahan. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut
tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil
pekerjaan dan tugas yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang ditentukan
sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan
tujuan organisasi maka setiap pimpinan suatu organisasi dapat dipastikan
mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan.
Kebijakan ini di buat dengan maksud agar setiap komponen organisasi
melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Di
dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus
dimiliki oleh para pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri
timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan adanya motivasi dari
pimpinan dalam arti pimpinan memberi motif atau dorongan kepada pegawai, di
mana motif itu sendiri menyangkut pada kebutuhan pegawai, baik kebutuhan
batiniah maupun kebutuhan lahiriah.
Sadar
akan betapa pentingnya pegawai dalam pembangunan sesuai dengan Hakekat
Pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
sebagaimana termaksud dalam Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, pemberian motif oleh pimpinan merupakan suatu
kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan timbul semangat kerja dalam
diri pegawai, sebab keberhasilan pegawai sangat tergantung dari motivasi dan
kebijakan yang diberikan oleh pimpinan.
Pemberian
motifasi merupakan proses dari motivasi, motivasi itu sendiri merupakan proses
pemberian motif (penggerak) kepada para bawahannya sedemikian rupa, sehingga
mereka mau bekerja dengan ikhlas.
Sadar
akan betapa pentingnya Pegawai Negara, dalam hal ini adalah Pegawai Kantor Kelurahan
Kudaile dalam pembangunan, maka sangat disayangkan karena pada kenyataannya
pemanfaatan tenaga kerja para pegawai selaku sumber daya manusia belum optimal,
buktinya banyak terlihat gejala-gejala masalah yang terjadi yang berhubungan
dengan semangat kerja pegawai, antara lain :
1. Banyak
terlihat beberapa pegawai justru banyak menganggur daripada menyelesaikan
pekerjaannya.
2. Pada
saat jam kerja berlangsung, masih terdapat beberapa orang pegawai yang tidak
bekerja sama yaitu melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan
pokok.
3. Masih
adanya beberapa orang pegawai yang terlambat datang ke tempat kerja atau
meninggalkan kantor sebelum waktunya.
Penyelenggaraan
motivasi oleh Kepala Kantor sangat penting dikaitkan dengan upaya peningkatan
semangat kerja pegawai di lingkungan Kantor Kelurahan Kudaile. Rendahnya
motivasi kerja sangat dipengaruhi oleh perhatian pemimpin atau Kepala Kantor
terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), dalam meningkatkan
profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat dan juga untuk meningkatkan
etos kerja pegawai. Sebagaimana diketahui, manfaat terhadap Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia (SDM) sangat besar bagi upaya menciptakan tujuan organisasi dalam
mencapai kesuksesan, yaitu :
1) Menambah
wawasan agar mencapai visi.
2) Mengembangkan
kemampuan agar lebih profesional.
3) Menanamkan sense
of belonging, agar loyal dan punya dedikasi.
4) Menumbuhkan
semangat agar memiliki motivasi.
5) Meningkatkan
etos kerja agar mempunyai komitmen yang tinggi.
Semangat
kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya.Perilaku pimpinan
yang baik, yaitu :
1. Seorang
pimpinan harus selalu berpikir positif, selalu antusias, mampu memahami dan
menghargai pihak lain (bawahan), tetap tenang saat dalam situasi sulit atau
menegangkan, tetap optimis, tidak mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan
kesalahannya pada waktu dan tempat yang tepat.
2. Tidak
menunda jawaban atau memberi jawaban yang mengambang.
3. Memberi
perintah dengan gaya minta tolong.
4. Tidak
lupa memberi hadiah atau penghargaan.
Hal
tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja pegawai dalam melaksanakan tugas
dan pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis
mencoba menyusun skripsi dengan judul : “Kedisiplinan Kerja Pegawai
Kantor Kelurahan Kudaile.”
B. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini
temasuk :
a)
Untuk mengetahui bagaimana tingkat
kedisiplinan terhadap kinerja dari pegawai kantor kelurahan Kudaile.
b)
Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi
lurah tanjungpinang barat terhadap tingkat kedisiplinan pegawai di kantor
kelurahan Kudaile.
2.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini
adalah :
a)
Dapat digunakan sebagai bahan masukan
atau pertimbangan bagi pegawai Kelurahan Kudaile.
b)
Dapat berguna bagi semua orang yang berkompeten
yang ada kaitannya dengan motivasi semangat kerja.
C. Rumusan
Masalah
Atas
dasar latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat mengambil
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
sikap yang baik dari kepala lurah demi meningkatkan kedisiplinan pegawai kantor
kelurahan Kudaile?
2. Seberapa
besar pengaruh motivasi lurah Tanjungpinang Barat terhadap kedisiplian pegawai
di Kantor Kelurahan Kudaile?
BAB
II
KAJIAN
TEORI
Kerangka Teoritis
Dalam rangka menjelaskan uraian penulisan ini
maka dapat ditarik kesimpulan dari pengertian-pengertian yang lebih mendasar
sesuai dengan judul yang akan di teliti, maka di bawah ini akan di uraikan
beberapa konsep yang berkaitan dengan permasalahan di atas.
1.
Kedisiplinan
Kedisiplinan
berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal daribahasa
latin“Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar.
Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu“Discipline” yangberarti:
1) Tertib,
taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri;
2) Latihan
membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental
atau karakter moral;
3) Hukuman
yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki;
4) Kumpulan
atau sistem-sistem peraturan-peraturan bagi tingkah laku (MacMillan dalam
Tu’u,2004:20).
Menurut (Depdikbud
1988:208)
Disiplin
juga dapat berarti tata tertib, ketaatan, atau kepatuhan kepada peraturan tata
tertib.Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin kerap kali terkait dan menyatu
dengan istilah tatatertib dan ketertiban. Dengan demikian, kedisiplinan hal-hal
yang berkaitan dengan ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan atau
tata tertib yang berlaku.
Menurut (Prijodarminto
1994:23)
Kedisiplinan
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentukmelalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilai-nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan atau ketertiban.
Menurut Amatembun
(1974:6)
Kedisiplinan
adalah keadaan tertib dimana orang yang tergabung dalamorganisasi tunduk pada
peraturan yang telah ada dengan senang hati.Berdasarkan pengertian tersebut,
yang dimaksud kedisiplinan dalampenelitian ini adalah keadaan tertib dimana
siswa yang tergabung dalamwarga sekolah harus tunduk pada peraturan atau tata
tertib sekolah yangtelah ada dengan senang hati.
Menurut Johar Permana,
Nursisto (1986:14),
Disiplin
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan atau ketertiban.
Menurut Johar Permana,
Nursisto ( 1986:14),
Disiplin
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian
prilaku yang menunjukkan niai-niai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan,
dan ketertiban
Sedangkan
sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snock dalam bukunya
“Dangerous School” (1999).Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman
Rachman (1999:83) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah :
1. Memberi
dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2. Mendorong
pegawai melakukan yang baik dan benar,
Berdasarkan
uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah sikap seseorang
yang menunjukkan ketaatan ataukepatuhan terhadap peraturanatau tata tertib yang
telah ada dan dilakukandengan senang hati dan kesadaran diri.
2.
Kerja
Kerja
merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa
bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh
pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan
orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada
suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
Pekerjaan
ialah kegiatan fisik dan mental manusia untuk menghasilkan barang atau jasa
bagi orang lain maupun dirinya yang dilakukan atas kemauan sendiri dan atau
dibawah perintah orang lain dengan menerima upah atau tidak. Dalam pengertian
ini tercakup setiap pekerjaan yang dijalankan atas dasar borongan dalam suatu
perusahaan, baik oleh orang yang menjalankan sendiri maupun orang yang
membantunya.
Pengertian
Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi Jabatan Nasional adalah sekumpulan kedudukan
yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Satu pekerjaan
dapat diduduki oleh satu orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai
tempat.
Setidaknya
terdapat beberapa pengertian bekerja yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
§ Bekerja
adalah aktifitas dasar yang menyangkut kebutuhan dasar manusia untuk
mendapatkan nafkah kebutuhan diri sendiri dan keluarganya
§ Bekerja
adalah tanggung jawab sosial yaitu kesanggupan memenuhi kebutuhan dasarnya
tanpa menggantungkan atau mengganggu orang lain
§ Bekerja
adalah aktivitas perwujudan diri akan kemampuan seseorang, kreativitas dan percaya
diri, sehingga timbul rasa puas karena adanya perasaan diperlukan oleh orang
lain
§ Bekerja
adalah cara mendapatkan penghasilan secara aman untuk memenuhi kebutuhan hidup
secara finansial
Jadi
nyatalah bahwa keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab
yang terkuat yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bekerja. Melalui kerja
kita memperoleh uang dan uang tersebut dapat dipakai untuk memuaskan semua tipe
kebutuhan. Kebutuhan itu baik kebutuhan fisiologis dasar, seperi makan, minum,
tempat tinggal, pakaian dan sejenisnya. Maupun kebutuhan-kebutuhan sosial,
kebutuhan yang timbul dalam hubungan atau interaksi seseorang dengan
lingkungan.
Sementara
yang dimaksud dengan tenaga kerja / pekerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan atau kegiatan baik fisik maupun non fisik didalam hubungan
kerja maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat atau kebutuhannya sendiri.
3. Pegawai Negeri
Pegawai
negeri adalah pegawai yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,
atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN Pegawai Negeri
adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Variabel
Dan Hipotesis
1. Variabel
Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor
2. Hipotesis
Berdasarkan Pengamatan
Cenderung Pengawasan Dari Pusat mau pun Pemimpin Yang harus lebih memantau serta tugas
pegawai harus di rancang dengan baik sehingga akan menciptakan kedisplinan yang
tinggi dari pegawai.
B.
Indikator
Penelitian
a. Frekuensi
: Mengumpulkan data jam kerja pegawai.
b. Keaktifan
: Mengumpulkan data kehadiran pegawai dalam jam kerja.
c. Sumber
Dana : anggaran Kelurahan untuk kepentingan pekerjaan.
d. Penyediaan
Tempat : Terpenuhinya Alat Kantor.
C.
Metode
Penelitian
Secara umum metode dan teknik yang
digunakan dalam usulan penelitian adalah sebagai berikut:
·
Tipe Penelitian
·
Macam Dan jenis Data
·
Populasi Dan Teknik Sampling
·
Teknik analisis data
·
Teknik Pengumpulan data
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode dan teknik analisis data. Metode
dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode dan teknik kuantitatif
serta kualitatif. Data dan informasi yang dikumpulkan lebih bersifat angka dan
grafik kemudian disajikan dalam bentuk narasi.
D.
Jadwal
Pelaksaan Penelitian
Disusun
berdasarkan data yang di kumpulkan dalam bentuk angka dan grafik urutan
kegiatan dari awal sampai akhir dan di buat tabel.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar